Sabtu, 20 November 2010

Kisah Terakhir Bersamamu

Hari itu malam terakhir denganmu. Di sebuah taman. Tidak ada siapa-siapa. Hanya aku denganmu. 

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSc1aSoQvgV6ZBcXp5YfJdWIl8yAwjiPbZULObfC-6iOuhmCaH00AKG3za8hDc_YBruohpQLgK_il34uQKeyz_mx86xwPg0v6LGGKmLaXnWwkec27hDoZ3fW8AXQUL4TGN9SwMXJZr4u4/s1600/malam+di+taman.jpg

Lampu taman pun temaram sendu. Wajahmu terlihat malu. Lama juga kita saling bertatapan.

"Aku senang melewati beberapa hari ini denganmu. Aku menikmati setiap detiknya. Besok aku berangkat pagi-pagi. Mungkin kita tak akan pernah bertemu lagi. Kau wanita yang cantik. Dan aku tak akan sanggup menanggung rindu. Maaf kalau aku tak menyimpan nomor hape atau apa pun darimu. Apa kau percaya mimpi? Anggap saja ini sisa dari sebagian bunga tidurmu."
Kau menunduk. Mungkin matamu berlinang. Namun bibirmu bagus sekali. Dan aku lalu pergi begitu saja. Bukan karena tak mau menciummu. Karena aku tak sanggup menanggung rindu.