Selasa, 31 Mei 2011

Haryo Sumowidagdo, Ingin Jadi Petani Tapi “Nyasar” ke CERN


Wawancara eksklusif Merry Magdalena dengan Haryo Sumowidagdo.


Netsains.Com – Mereka yang membaca novel Dan Brown, Angel and Demon, pasti tak asing lagi dengan CERN, Conseil Européene pour la Recherche Nucléaire, atau European Organization for Nuclear Research. Kompleks laboratorium percepatan partikel terbesar di dunia yang terletak di perbatasan antara Perancis dan Swis, persis di sebelah barat Jenewa ini memiliki daya tarik tersendiri bagi para peminat ilmu fisika. Di sanalah ribuan ilmuwan yang setengahnya adalah komunitas fisika partikel, melakukan eksperimen bersama.


Siapa nyana ada orang Indonesia di antara ribuan ilmuwan itu? Ya, salah satunya adalah Haryo Sumowidagdo. Lelaki yang menggondol PhD dari Florida State University dan S1 dan S2 di Universitas Indonesia ini sehari-hari berkutat sebagai teknisi, peneliti, sekaligus pembimbing. Obsesi lain, juga ingin menjadi penulis. Kenapa juga cita-cita awalnya adalah menjadi petani?


Berikut adalah obrolannya dengan Netsains.Com secara jarak jauh.


Netsains.Com (NS):Apa kesibukan Mas Haryo saat ini? Dengar-dengar sedang sibuk dengan proyek Large Hadron Collider (LHC)?


Haryo Sumowidagdo (HS): Ya, saya terlibat dengan proyek LHC secara tidak langsung. Saat ini saya menjadi anggota Compact Muon Solenois (CMS), sebuah eksperimen fisika partikel yang terletak di LHC. LHC sendiri merupakan bagian dari CERN.


NS: Kesibukan mas sehari-hari apa saja ya di CERN?


HS: Ada tiga kegiatan utama saya hari-hari ini. Pertama adalah bekerja sebagai teknisi. Kedua adalah bekerja sebagai pembimbing. Ketiga sebagai fisikawan.


Sebagai teknisi, saya menulis program kendali dan kontrol untuk alat eksperimen saya. Alat eksperimen fisika partikel tidak dijual di toko, jadi semua harus dibuat dan dikerjakan sendiri. Jadi tidak heran kalau fisikawan partikel eksperimen sering punya keahlian diluar fisika, itu semua karena panggilan tugas.


Sebagai pembimbing, saya membimbing dan menjadi tempat bertanya para mahasiswa program doktoral. Interaksi saya dengan mahasiswa terjadi dua arah: saya juga kadang bertanya kepada mereka.


Sebagai fisikawan, saya menganalisis data untuk melakukan pengukuran besaran fisika atau mencari penemuan baru dalam bidang fisika. Kemudian tentunya menulis karangan ilmiah dan mempublikasikannya di jurnal ilmiah.


Ada kegiatan keempat yang belum banyak saya lakukan yakni mempopulerkan iptek kepada masyarakat luas. Di CERN sini kendala utama adalah saya belum fasih berbahasa Prancis. Saya memulai sebuah blog akhir-akhir ini dalam bahasa Indonesia untuk kegiatan ini, jadi jangan lupa untuk melihat blog saya setelah membaca artikel ini.


NS: Bisa dijelaskan sedikit mengenai LHC itu mas?


HS: LHC merupakan sebuah akselerator/pemercepat zarah. Akselerator adalah sebuah mesin yang bisa mempercepat sesuatu. Mirip dengan pedal gas di sebuah mobil yang bisa menaikkan kecepatan mobil dari diam ke kecepatan tinggi. Zarah (diadaptasi dari bahasa Arab) adalah sesuatu yang sangat kecil, tidak kasat mata, namun merupakan bahan baku yang menyusun semua benda yang kita lihat di sekitar kita. Di dalam LHC, zarah-zarah dipercepat sampai mendekati kecepatan cahaya. Zarah-zarah yang berkecepatan tinggi ini kemudian saling ditubrukkan. Dalam tubrukan tersebut bisa tercipta zarah-zarah lain yang kemudian dilihat oleh alat-alat eksperimen fisika partikel.