Jumat, 24 Juni 2011

Mereka Sukses Berkarir Walau Putus Sekolah

Menyelesaikan pendidikan di sekolah memang salah satu kunci sukses untuk masa depan. Namun, bukan berarti mereka yang putus sekolah bakal hidup susah.

Ada pula sejumlah selebrita kelas dunia yang berhasil meniti karir atau sukses berbisnis tanpa gelar akademik. Kendati di masa muda sudah putus sekolah, namun berkat keuletan dan pintar memanfaatkan peluang, mereka pun bisa berhasil menggapai prestasi melalui usaha yang halal.


Laman majalah bisnis terkemuka, Forbes, akhir Januari lalu menampilkan sejumlah tokoh putus sekolah yang justru sukses di dunia masing-masing - baik itu sebagai penyanyi, produser, olahragawan, maupun foto model.


1. Jay-Z
Pria yang bernama asli Shawn Carter ini merupakan salah satu rapper (penyanyi rap) dan hip-hop terkenal. Namun Jay-Z dulu tidak mampu menamatkan pendidikannya di sekolah menengah.

Jay-Z sempat merasakan kerasnya perjuangan hidup di tempat tinggalnya di Brooklyn, yang dikenal sebagai kawasan kumuh yang rawan kriminalitas di Kota New York, AS. Putus sekolah, suami penyanyi Beyonce Knowles ini sempat bermasalah dengan narkoba sebelum akhirnya dia meniti karir sebagai penyanyi hip-hop.


Pada 1995, Carter memulai debutnya bersama perusahaan rekaman Def Jam Records. Dari situlah dia mengasah bakat sebagai penyanyi dengan memakai nama komersil Jay-Z.


Sukses di perusahaan lama, Jay-Z pada 2008 menandatangani kontrak selama 10 tahun dengan Live Nation senilai US$150 juta. Dia pun berhak memproduksi sendiri lagu-lagunya sekaligus mengatur konser-konsernya.


Ketenaran yang dia rintis membuat Jay-Z berhasil menggandeng sejumlah perusahaan besar untuk menjadi mitra bisnis di panggung hiburan, yaitu perusahaan komputer Dell dan produsen bir Budweiser.


2. George Foreman


Para penggemar tinju kelas berat pasti kenal dengan nama George Foreman. Bersama Muhammad Ali dan Joe Frazier, dia adalah legenda tinju pada dekade 1970-an.


Semasa muda, pria kelahiran Texas itu dikenal sebagai remaja yang bengal. Putus sekolah di usia 15 tahun, Foreman akhirnya diarahkan oleh seorang mentor untuk berlatih tinju.


Di dunia baku hantam itulah Foreman menemukan talenta. Hasilnya, pada Olimpiade 1968, Foreman berhasil meraih medali emas sebagai petinju amatir. Dia lalu memutuskan untuk beralih menjadi petinju profesional dan sempat menjadi juara dunia Kelas Berat di awal dekade 1970-an.


Setelah pensiun dari tinju dan sempat menjadi penginjil, Foreman lalu mencoba peruntungan dengan menjadi pebisnis. Pada 1999, dia berhasil mengikat kontrak dengan produsen alat panggang daging (steak), Salton, senilai US$138 juta.


Sejak saat itu, Foreman kini dipandang sebagai pengusaha yang cukup diperhitungkan karena berani berbinis di sejumlah sektor, mulai dari produk perawatan kesehatan, makanan, hingga produk sepatu khusus untuk penderita diabetes.


3. Simon Cowell


Bagi penggemar acara kontes olah bakat bernyanyi "American Idol," siapa sih yang tidak mengenal nama di atas? Berpenghasilan sedikitnya US$75 juta per tahun, produser sejumlah acara olah bakat itu ternyata drop out dari sekolah di usia 16 tahun.


Namun, situasi itu tidak membuat Cowell putus harapan. Pria yang kini berusia 50 tahun itu sempat bekerja sebagai pengantar surat di perusahaan rekaman terkemuka, EMI.


Di usia 23 tahun, Cowell mencoba membuat perusahaan rekaman, yang dia beri nama Fanfare. Namun, nama Cowell mulai mendunia saat dia menjadi juri yang terkenal sinis dan jarang memberi pujian kepada para peserta dalam acara American Idol sejak 2001.


Setelah hampir sepuluh tahun jadi juri, Cowell tahun depan memutuskan pensiun dari American Idol. Dia lebih memilih mengelola acaranya sendiri, The X Factor, yang merupakan kontes olah bakat bernyanyi dan menghibur.