Nasib Steve Gator, 26, sungguh apes. Setengah kepalanya remuk akibat serangan brutal dua preman. Beruntung nyawanya masih tertolong, meski gara-gara kejadian itu dia menderita cacat seumur hidup. Kepalanya tinggal separuh, dan tampangnya menjadi sangat mengerikan.
Dokter bedah bertindak cepat dengan membuang sebagian tengkorak kepalanya yang remuk dan segera melakukan operasi pelastik. Hasilnya seperti yang bisa dilihat di gambar ini, bentuk kepala Steve yang sehari hari bekerja sebagai sopir forklift menjadi aneh.
Diceritakan, bahwa dua preman menyerang Steve dan meremukkan kepalanya di trotoar. Anehnya, pihak Kejaksaan bukannya menghukum pelaku, justru mencabut kasus itu sehingga membuat ibu Steve, Nina Gator shock dan marah besar. "Aku tak percaya hal ini," ujar Ny Gator, 47, marah. "Setiap orang berhak atas keadilan dan itu ditentukan oleh juri." ungkapnya.
Pengacara CPS mengatakan, pihaknya membutuhkan lebih banyak bukti sebelum maju ke pengadilan. Tapi Nyonya Gator dengan berapi-api mengatakan,"Sekarang anak kami berjalan dengan separuh kepala, bukti apalagi yang dibutuhkan??"
Penyerangan tersebut terjadi ketika Steve pulang dari tempatnya bekerja menuju rumahnya. Akibat penyerangan sadis itu, Steve yang berasal dari Harold Hill, Romford, Esex, mengalami kerusakan otak serius. Sekarang ia sering menderita kejang-kejang, sulit bicara dan kehilangan memori.
Kejadian itu tepatnya terjadi pukul 7.30 PM pada 15 Januari lalu, ketika ia berjalan pulang. Saat itu muncul teriakan teriakan ejekan tentang sepupunya. Ia marah, namun salah seorang pelaku memukulnya dengan keras sehingga ia terkengkang dan kepalanyapun membentur trotoar dengan keras. Kondisi parah itu membuatnya menderita koma seketika dan itu berlangsung selama dua minggu.
Ibunya panik dan kebingungan, ia selalu menjaga di samping tempat tidur anaknya dirawat Queen's Hospital, Romford. Terjadi pembengkakan serius pada otaknya, dan dokter langsung melakukan pembedahan beberapa jam setelah ia dibawa. Untungnya penanganan terhadap Steve berlangsung cepat sehingga nyawanya berhasil diselematkan.
Ini merupakan keajaiban karena kerusakan pada otak Steve demikian parah, bahkan dokter sudah mewanti wanti orangtua Steve, Nina, bahwa harapan hidup (kemungkinan selamat) untuk putranya hanya 15 persen. Nyatanya Steve bisa bertahan. Dua hari setelah kejadian, polisi menangkap dua remaja yang diduga melakukan penyerangan yang menggerkan itu.
Sementara Steve, sepekan setelah sadar dari koma dibawa pulang oleh orangtuanya yang akan melakukan perawatan di rumah. Steve juga terpaksa dikeluarkan dari tempatnya bekerja.
Dengan menahan air mata, Nina mengatakan, kini anaknya menjadi pemuda yang berbeda. Dia bukan lagi seperti Steve yang dulu, ungkap ibunya sedih."Dulu dia begitu mandiri tapi kini ia tidak dapat melakukan itu lagi, kini dia juga tidak dapat mengemudi," kata Nina. "Dia hanya memiliki setengah kepala. Kini ia benar benar kehilangan rasa percaya dirinya,"tambah Nina lagi.
Kini, kata Nina, tidak ada lagi yang melindungi (tengkorak kepala) otaknya, hanya ada kulit. "Kami kini sedang menunggu dilaksanakannya operasi kembali untuk memasang tengkorak baru semacam piring yang akan diletakkan disana.Karenanya ia sangat kaget kalaupelaku yang menyerang Steve ternyata tidak dihukum.
"Padahal kondisi begini akan ditanggung anakku selama hidupnya," katanya.
Crown Borough, Jaksa Penuntut Umum Havering, Corrine Soanders, berkata: "Sebuah keputusan dibuat untuk tuduhan kedua terdakwa dengan melukai melanggar hukum pada 17 Januari 2009." Kasus ini baru akan dilanjutkan kalau CPS telah menyertakan alat bukti yan cukup dan relevan dengan kasus itu.
Penghentian kasus ini sungguh menyakitkan bagi keluarga Steve, khususnya bagi korban yang harus cacat seumur hidup.
"Saya meminta maaf kepada korban dan keluarganya untuk tidak menyampaikan keputusan ini kepada mereka secara pribadi," kata jaksa
sumber :http://www.dailymail.co.uk/news/article-1212734/Yobs-left-young-man-half-head-escape-charges.htmlsus ini, tambah jaksa lagi.