Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Aburizal Bakrie mengatakan pemerintah berjanji akan segera melepaskan keterisolasian Papua khususnya di kawasan Pegunungan Tengah.
Pelepasan isolasi ini bagian dari rencana percepatan pembangunan tiga kawasan yang sedang proses percepatan pembangunannya yaitu Aceh, Papua dan Sulawesi Tengah.
“Penanganan masalah Papua memerlukan pembukaan keterisolasian di Pegunungan Tengah, untuk membuka jalur,” katanya usai acara rakor capaian kinerja pemerintah bidang kesra di kantornya, Senin (12/10/2009).
Aburizal mengatakan dengan adanya keterisolasian tersebut membuat distribusi barang dan jasa menjadi mahal. Bahkan ia mencontohkan harga semen di Pegunungan Tengah Papua per saknya mencapai Rp 1,4 juta.
“Jadi yang dari Pegunungan Tengah bisa langsung ke Timika. Harga semen per sak di sana mencapai Rp 1,4 juta, padahal di sini sekitar Rp 60.000 per sak,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah masih melakukan proses percepatan pembangunan provinsi di Sulawesi Tengah. Dimana pelaksanaanya melalui Inpres percepatan pembangunan.
Dasar pertimbangan percepatan tersebut, lanjut dia, karena adanya upaya pemulihan akibat konflik sosial yang pernah terjadi di Sulawesi Tengah, agar dibenahi melalui pendekatan kesejahteraan sosial.
“Itu akan berakhir pada 2010, kita harapkan menko yang baru mengkoordinasikan capaian di 2010 nanti,” serunya.sumber detikfinance.com
Pelepasan isolasi ini bagian dari rencana percepatan pembangunan tiga kawasan yang sedang proses percepatan pembangunannya yaitu Aceh, Papua dan Sulawesi Tengah.
“Penanganan masalah Papua memerlukan pembukaan keterisolasian di Pegunungan Tengah, untuk membuka jalur,” katanya usai acara rakor capaian kinerja pemerintah bidang kesra di kantornya, Senin (12/10/2009).
Aburizal mengatakan dengan adanya keterisolasian tersebut membuat distribusi barang dan jasa menjadi mahal. Bahkan ia mencontohkan harga semen di Pegunungan Tengah Papua per saknya mencapai Rp 1,4 juta.
“Jadi yang dari Pegunungan Tengah bisa langsung ke Timika. Harga semen per sak di sana mencapai Rp 1,4 juta, padahal di sini sekitar Rp 60.000 per sak,” katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah masih melakukan proses percepatan pembangunan provinsi di Sulawesi Tengah. Dimana pelaksanaanya melalui Inpres percepatan pembangunan.
Dasar pertimbangan percepatan tersebut, lanjut dia, karena adanya upaya pemulihan akibat konflik sosial yang pernah terjadi di Sulawesi Tengah, agar dibenahi melalui pendekatan kesejahteraan sosial.
“Itu akan berakhir pada 2010, kita harapkan menko yang baru mengkoordinasikan capaian di 2010 nanti,” serunya.sumber detikfinance.com