Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555 Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555

Sabtu, 20 Agustus 2011

Cara Atasi Kejahatan Pembiusan Saat Mudik

  Tips Menghindari Kejahatan Pembiusan Saat Mudik
JAKARTA - Bagi anda yang akan pulang kampung saat lebaran harap berhati-hati dan harus pintar-pintar menjaga diri dari pelaku-pelaku kejahatan dengan jalan pembiusan.

Seketika anda akan tidak sadar dan saat tersadar harta anda bisa raib dibawa kabur penjahat.

Berikut tips Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar supaya anda tidak menjadi korban pembiusan dan hipnotis baik saat mudik atau pun balik.

Pertama, pemudik sebaiknya jangan lekas percaya kepada orang yang sama sekali yang belum anda kenal.

Kedua, selama perjalanan pulang ke kampung halaman, pemudik harus banyak dzikir, jangan jalan sendirian, dan saling mengingatkan satu dengan yang lain.

Ketiga, jangan mudah menerima makanan atau minuman kaleng, sebab bisa saja makanan dan minuman itu sudah diracun.

Keempat, kenali modus-modus pelaku pembiusan. Pelaku biasanya beraksi di tempat yang ramai pemudik. Modus operandinya berpura-pura mengajak bicara. Setelah merasa akrab, pelaku biasanya menawarkan minuman kaleng atau makanan yang sudah diberi obat tidur. Setelah anda meminumnya, anda akan tidak sadarkan diri, lalu harta anda akan dibawa lari pelaku.

Kelima, bila ada masyarakat yang mengetahui korban pembiusan, segeralah laporkan ke kantor polisi atau ke posko keamanan terdekat.

Menurut, Baharudin pelaku pembiusan dan hipnotis merupakan pemain lama yang biasa beraksi. Jadi modusnya sebenarnya sudah bisa diketahu.

"Tapi tidak tertutup kemungkinan pula, wajah-wajah pelaku baru bermunculan. Untuk bisa mengetahuinya, tentu para pelaku pembiusan harus ditangkap lebih dulu," jelas Baharudin.

Berdasarkan data yang dihimpun, kasus kejahatan denga cara membius korbanya terakhir kali terjadi di Tanjungpriok. Dua orang kuli yang hendak mudik ke Indramayu tak sadarkan diri setelah meminum kopi yang dicampur obat tidur sama pelakunya. 
 

TRIBUNNEWS.COM