Rencana pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 1,8 triliun tak terhenti oleh kritik pedas di masyarakat. DPR segera mencari kontraktor untuk membangun gedung baru dalam beberapa bulan ke depan.“Rencananya grand design sendiri baru selesai pada bulan Juni nanti. Sedangkan pada Juli-September, DPR akan membuka pendaftaran bagi kontraktor, September kita memutuskan pemenang dan sudah bisa tandatangan kontrak dengan kontraktor,” kata Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR yang juga Ketua DPR, Marzuki Alie.
Marzuki menjelaskan, belum ada angka pasti untuk pembangunan gedung baru DPR. Namun demikian, menurut Marzuki, anggaran awal sebesar Rp 250 miliar yang sudah disahkan dalam APBN-P 2010 bisa segera digunakan untuk memulai membangun.
“Jadi kalau disetujui paling tidak ada biaya untuk membiayai pembuatan block dan grand design dan juga ada anggaran untuk memulai pembangunan,” terang Marzuki.
Kalaupun anggaran pembangunan mencapai 1.8 triliun rupiah seperti dianggarkan oleh DPR periode lalu, Marzuki menilai tidak masalah. Marzuki menilai manfaat yang diperoleh jauh lebih besar.
“Anggaran pembangunan gedung Rp 1,8 triliun itu relatif kecil, jika DPR dalam melakukan tugas-tugas pengawasan, anggaran dan legislasi bisa maksimal,” papar Marzuki.
Apalagi, Marzuki menambahkan, gedung Nusantara I DPR tempat anggota DPR berkantor, sudah kelebihan kapasitas. Apalagi kalau DPR jadi menambah jumlah staff ahli menjadi empat orang.
“Kapasitasnya yang hanya untuk 800 orang dan saat ini sudah dihuni oleh 2.500 orang. Jadi bagaimana kita mau menambah 3 orang staf lagi dengan kondisi seperti sekarang?” tutupnya.
sumber detik.com