Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555 Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555

Minggu, 03 Juli 2011

Allahu Akbar! Bocah Akhirnya Selamat! Padahal Hidungnya tertancap Sumpit Tembus Hingga Otak Depan


Berhati-hatilah saat membiarkan anak bermain dengan sumpit. Seorang bocah usia 14 bulan di China harus melakukan operasi bedah saraf karena sebuah sumpit yang masuk ke hidungnya tembus hingga ke dalam otak bagian depan.Bocah Li Jingchao yang berasal dari provinsi Shandong, di timur China saat ini masih dirawat di Bo Ai Hospital, Beijing akibat infeksi yang disebabkan sumpit yang tertancap di hidungnya dan tembus sepanjang 4 milimeter ke otak bagian depan.
“Semuanya berawal ketika Jingchao sedang bermain sumpit. Saat itu ibunya sedang mencuci piring di dapur. Saat itu pula Jingchao terjatuh dan sumpit tertancap ke hidungnya,” kata Chen Yawei, perwakilan dari Bo Ai Hospital. Sumpit besar tersebut masuk ke otak Jingchao melalui hidung.
Berhubung rumah sakit setempat tidak memiliki teknologi yang cukup aman untuk mengangkat sumpit dari otaknya, sang ibu terpaksa menempuh perjalanan 10 jam ke Beijing dengan menggunakan mobil, sesaat setelah terjadi kecelakaan tersebut pada anaknya.
Menurut laporan yang didapat dari pihak rumah sakit, Jingchao tiba di rumah sakit dalam kondisi demam tinggi dan detak jantung yang tidak teratur. Para dokter langsung menyiapkan operasi bedah saraf untuk mengeluarkan sumpit yang tembus hingga kepalanya itu.
Para dokter memprediksi, jika sumpit yang masuk ke otak sepanjang 4 milimeter di otak Jingchao tidak berhasil dikeluarkan, maka akan terjadi pendarahan hebat dan kelumpuhan otak bahkan kematian.
“Untungnya pengangkatan sumpit itu hanya menimbulkan pendarahan kecil dan ia hanya mengalami infeksi ringan saja,” kata Chen.
Chen menuturkan bahwa ahli bedah saraf yang menangani Jingchao sangat ahli dalam melakukan operasi dan sudah sering menangani kasus kemasukan sumpit di mata, dahi atau leher.
Jingchao diharapkan bisa segera keluar dari rumah sakit sekitar seminggu lagi.