Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555 Pesan Tiket Online Pin BBM: 282E5C7C - 085263803555

Rabu, 18 Mei 2011

Tidak Patut Ditiru, Anak Umur 1,5 Sudah Merokok "Bahaya Gan"



Kebiasaan unik bocah Sandi Adi Susanto yang suka merokok di usianya yang masih mungil, mungkin terbilang aneh. Pasangan Mulud Riadi dan Mujiati, orangtua Sandi Adi Susanto kepada Harian Surya menjelaskan, anaknya mulai suka merokok ketika mulai bisa berjalan yaitu sekitar usia 1,5 tahun.


Saat mereka masih tinggal di kawasan Kepuh, Kecamatan Sukun, Kota Malang . Ketika itu, setiap pagi hari setelah bangun tidur, Sandi meminta dibuatkan segelas kopi dan minta sebatang rokok.


”Permintaan itu saya penuhi karena jauh hari sebelumnya, ada pesan dari orangtua laki-laki saya apabila Sandi minta segelas kopi dan sebatang rokok agar dipenuhi,” kata Mujiati.


Sejak saat itu Sandi jadi suka merokok. Bahkan, kata Mujiati, sejumlah tetangganya pernah menggunjing, mengapa anak sekecil itu setiap hari diberi rokok. ”Padahal, kami tidak pernah memberinya rokok tiap hari. Sandi mendapat rokok justru dari orang-orang yang mengenalnya,” urai Mujiati.


Sebenarnya Sandi sempat berhenti merokok selama sebulan. Namun, menjelang malam Jumat Legi, Mujiati mengaku bermimpi bertemu dengan ibunya, Sumarni, yang sudah meninggal. Dalam mimpi itu, almarhumah Sumarni minta segelas kopi dan sebatang rokok. ”Sejak mimpi itu, Sandi kambuh merokok sampai sekarang,” paparnya.


Soal Sandi yang mengonsumsi miras, Mujiati mengaku tak pernah memergoki langsung. Namun, Sandi sering bercerita kalau dia diajak minum jenis anggur merah. Setelah minum anggur merah itu, Sandi mengeluh dadanya sesak dan kepala pusing. ”Ini yang saya khawatirkan,” papar perempuan yang tampak lebih tua dari usianya itu.


Melihat perilaku anaknya itu, Mujiati mengaku belum pernah memeriksakan ke psikolog. Mujiati maupun sejumlah warga menganggap apa yang menimpa Sandi itu bukan kelainan, tetapi akibat ’ditempeli’ neneknya yang sudah meninggal.


Wali Kota Malang Peni Suparto ketika diberitahu kondisi Sandi tampak heran. Peni melihat apa yang menimpa Sandi itu merupakan suatu kelainan akibat pengaruh lingkungan. Karena itu, Sandi harus segera diperiksakan dan dibina yang benar.