Menurut para ilmuwan Spanyol, meminum bir bisa menghentikan pengeroposan tulang.
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang meminum bir secara reguler memiliki tulang yang lebih kuat, membuat mereka berkemungkinan kecil menderita osteoporosis.
Hal itu diduga karena tingginya tingkat silikon dalam bir menekan penipisan yang membuat tulang retak dan meningkatkan pembentukan tulang baru, jurnal Nutrition melaporkan.
Bir juga kaya phytoestrogen, versi tumbuhan dari oestrogen, yang menjaga tulang sehat.
Tulang terbuat dari jaringan serat, mineral, pembuluh darah dan sumsum, dan tulang yang sehat lebih padat dengan ruang yang lebih kecil diantara bagian-bagian berbeda.
Para peneliti menanyakan sekitar 1.700 perempuan sehat dengan rata-rata usia 48 tahun mengenai kebiasaan minum mereka. Mereka kemudia menjalani scan ultrasound di tangan mereka, yang menunjukkan para peminum bir memiliki tulang yang lebih padat.
Tangan perempuan dipilih karena tulang jari adalah diantara yang pertama menunjukkan gejala osteoporosis, penyakit tulang yang membuat meningkatnya resiko patah tulang.
Mereka yang meminum kurang dari satu pint sehari, yang diklasifikasikan oleh para ilmuwan sebagai peminum ringan bir, dinilai baik sama seperti mereka yang berada dalam kelompok sedang, menyimpulkan bahwa bahkan jumlah kecil bir pun bisa meningkatkan kesehatan tulang.
Para peneliti Spanyol mengatakan: "Silikon memiliki peran besar dalam pembentukan tulang.
Bir telah diklaim sebagai salah satu sumber penting dari silikon dalam diet Western."
Sebuah studi menemukan bahwa perempuan yang meminum bir secara reguler memiliki tulang yang lebih kuat, membuat mereka berkemungkinan kecil menderita osteoporosis.
Hal itu diduga karena tingginya tingkat silikon dalam bir menekan penipisan yang membuat tulang retak dan meningkatkan pembentukan tulang baru, jurnal Nutrition melaporkan.
Bir juga kaya phytoestrogen, versi tumbuhan dari oestrogen, yang menjaga tulang sehat.
Tulang terbuat dari jaringan serat, mineral, pembuluh darah dan sumsum, dan tulang yang sehat lebih padat dengan ruang yang lebih kecil diantara bagian-bagian berbeda.
Para peneliti menanyakan sekitar 1.700 perempuan sehat dengan rata-rata usia 48 tahun mengenai kebiasaan minum mereka. Mereka kemudia menjalani scan ultrasound di tangan mereka, yang menunjukkan para peminum bir memiliki tulang yang lebih padat.
Tangan perempuan dipilih karena tulang jari adalah diantara yang pertama menunjukkan gejala osteoporosis, penyakit tulang yang membuat meningkatnya resiko patah tulang.
Mereka yang meminum kurang dari satu pint sehari, yang diklasifikasikan oleh para ilmuwan sebagai peminum ringan bir, dinilai baik sama seperti mereka yang berada dalam kelompok sedang, menyimpulkan bahwa bahkan jumlah kecil bir pun bisa meningkatkan kesehatan tulang.
Para peneliti Spanyol mengatakan: "Silikon memiliki peran besar dalam pembentukan tulang.
Bir telah diklaim sebagai salah satu sumber penting dari silikon dalam diet Western."