Seorang dokter dokter militer dari Amerika Serikat (AS) telah berhasil mengangkat amunisi yang masih aktif dari kepala seorang tentara Afganistan melalui operasi yang mengerikan dan tidak wajar.
Ahli Radiologi Letnan Kolonel Anthony Terreri menemukan adanya pecahan meriah yang tertanam di kepala pasiennya setelah terjadinya ledakan.
Pecahan meriam tersebut ternyata masih aktif dengan ukuruan 14,5 mm.”Saya melihatnya bahwa pecahan meriam itu bukan merupakan lempengan besi,” ujarnya.
“Kemudian saya melakukan pemindaian dan dapat melihat gambar adanya gambar seperti bentuk ujung lipstik. Pada saat itu pun saya berpikir ini hal yang sangat tidak baik,” lanjutnya.
Ahli bedah saraf Mayor John Bini dan seorang ahli bius Mayor Jeffrey Rengel mengenakan baju anti peluru untuk melakukan operasi pengangkatan amunisi sepanjang dua sentimeter. Seluruh ruangan serta wilayah lapangan terbang Bagram juga semua dievakuasi. Seperti dilansir web.orange.co.uk, Senin (12/4/2010).
Setelah bom tersebut berhasil diangkat, kemudian diserahkan pada penjinak bom. Mayor Bini mengatakan bahwa selama 50 tahun perang modern saat ini, kasus seperti ini tidak lebih dari 50 kasus yang terjadi.”Ini adalah suatu hal yang saya pelajari dan saya ajarkan. Namun, ini suatu kejadian yang sangat langka,” ujarnya.
Pasien yang berusia 20 tahun itu belum bisa didapatkan informasi mengenai dirinya, saat ini pun kondisinya masih dalam keadaan trauma karena cedera otak. Tapi para dokter menyatakan bahwa kondisinya membaik.