Polisi Nigeria mengeluarkan delapan mayat yang terkubur, di dekat pusat kota Jos, dimana sebelumnya di lokasi tersebut menjadi ajang bentrokan antara umat Kristen dan Muslim.
Selama tiga hari terakhir anjing pelacak telah menemukan 15 tubuh terkubur di sebuah kuburan di desa Rahoss, kata seorang perwira polisi senior Kamis kemarin, AFP melaporkan.
"Kami menemukan lima mayat terkubur di sebuah kuburan yang tidak terlalu dalam Rabu lalu dan tiga orang lain hari ini (Kamis)," kata seorang perwira polisi yang berbicara pada kondisi anonimitas. Tujuh mayat digali pada hari Selasa lalu.
Lusinan umat Kristen di Rahoss memblokir jalan raya yang menghubungkan Jos ke ibukota Nigeria, Abuja, Selasa lalu dan menyerang para pelancong Muslim.
Bentrokan antara Kristen dan Muslim di wilayah ini telah menyebabkan ratusan orang tewas sejak awal tahun lalu.
Pada hari Kamis kemarin (22/4), 19 gubernur dari 36 negara bagian Nigeria menyatakan berkumpul di Jos untuk membahas bagaimana cara untuk meredam aksi kekerasan di wilayah tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Plateau Yunus Jang, mengatakan bahwa kekerasan di wilayah mereka bukanlah kerusuhan sektarian
"Agama seharusnya digunakan sebagai alat yang benar untuk mencapai tujuan yang bukan tujuan kriminal," kata Jang dalam pertemuan tersebut.
"Bahkan dalam beberapa kasus ... hanya pertengkaran kecil atau sengketa terlokalisasi bisa diinterpretasi secara agama bagi individu atau kelompok," katanya.(fq/prtv)