Bangsa Viking merupakan para perompak pemberani dari daratan Norwegia, Swedia, dan Denmark. Diantara tahun 800 dan 1100 M, mereka menyisir pantai barat laut Eropa dalam kapal panjang untuk mencari dan membawa barang rampasan yang sangat berharga. Masyarakat pada masa itu pada umumnya sangat takut dengan serangan kilat dan kebrutalan Bangsa Viking, sebuah doa dari masa itu berbunyi "Selamatkan kami Tuhan, dari kemarahan Norsemen (Bangsa Viking). Mereka kerap memporakporandakan tanah kami. Mereka memebunuh anak-anak dan wanita kami" Para Viking membanggakan diri atas keberanian mereka saat berperang, sebagian besar berperang dengan berjalan kaki dan membawa pedang, tombak, serta kapak. Sedangkan
para petingginya menggunakan kuda perang. Pasukan "pengejut" yang disebut berserker memimpin serangan. Berserker adalah bangsa Norse dengan ciri khas 'tanpa mengenakan baju perang besi' dengan tampang yang bengis dan tubuh yang kekar, serta sifatnya yang brutal. Sebelum berperang, mereka menjadi gila bertempur dengan mabuk dan narkotika serta mempercayakan pada Dewa mereka, Odin, agar mereka tetap selamat. Kata Viking dipakai ahir-ahir ini saja, masyarakat pada waktu itu menyebut mereka
Norsemen. Kata tersebut mungkin berasal dari Vik, sebuah Kota pusat perompak di Norwegia .Ketika para Norsemen pergi 'sebagai seorang Viking', berarti mereka bertarung sebagai seorang perompak. Bangsa Viking Swedia yang menetap di Eropa Timur mungkin disebut sebagai Runs, dan jadilah Rusia sebagai nama mereka. Namun,tidak semua Bangsa Viking perompak,di tanah airnya, mereka adalah petani dan nelayan, pedangan dan perajin. Banyak diantara mereka pergi bersama perompak dan hidup di Prancis utara, Inggris Utara, dan Irlandia. Kerap kali mereka menyerang Inggris dan Irlandia, lalu menjarah hingga ke Gibraltar dan Mediterania.
Armada laut
Di Eropa Timur, kapal Bangsa Viking membawa mereka sampai ke pedalaman dan menyusuri berbagai sungai. Mereka bertualang sangat jauh sampai kedaerah Rusia dan Ukraina, kadang-kadang merampok menyisir konstantinopel, yang sering disebut Miklagard / Kota Besar. Sedangkan para Viking yang tinggal di Perancis Utara disebut Bangsa Norman. Raja mereka yang terkenal adalah William Sang Penakluk, yang menduduki Inggris di
tahun 1066. Para Viking umumnya merupakan pelaut ulung dan tangguh, kapal-kapal kayu mereka yang disebut kapal panjang merupakan sebuah kontruksi kapal laut yang sangat kokoh, ringan dan mempunyai bagian bawah datar yang memungkinkan untuk berlayar di sungai yang dangkal dan juga diperairan terbuka.
Lebih dari 1.000 tahun lamanya korban perseteruan bangsa Anglo-Saxons dan penyerbu Norse tidak diketahui rimbanya.
Berkat penemuan terbaru dan dengan sedikit keberuntungan, aksi pembantaian besar-besaran ini berhasil terungkap oleh para ahli arkeologi. Temuan ini juga sekaligus bisa menjadi titik terang untuk mengetahui lebih dalam sejarah bangsa Viking di Inggris.
Dilansir Daily Mail, Jumat (12/3/2010), rangka milik 51 orang korban pembantaian ditemukan musim panas silam dekat Weymouth, Dorset, saat proses penggalian untuk menemukan situs bersejarah.
Dua bulan kemudian, tim dari Oxford Archaeology mengeduk semua tengkorak yang ditempatkan bersamaan dalam sebuah lubang galian sempit. Berdasarkan hasil analisa, diduga tubuh-tubuh tersebut dilemparkan dengan kasar ke dalam lubang tersebut, setelah dipenggal dengan keji.
Hasil analisa kimia pada gigi mengungkapkan, sepuluh dari korban penjagalan itu hidup di wilayah yang hawanya lebih dingin dari Inggris. Salah satunya diperkirakan berasal dari wilayah kutub utara.
Sementara hasil penelitian karbon menunjukkan, tengkorak-tengkorak tersebut dikuburkan antara tahun 910 dan 1.030 AD, yaitu masa dimana Inggris bersatu dengan dibawah pemerintahan Raja Saxon, dan ketika bangsa Viking dari Denmark mulai singgah di wilayah tepi pantai utara.
"Menemukan bukti adanya korban-korban dari bangsa Viking yang dieksekusi adalah satu perkembangan yang menggentarkan bidang arkeologi," kata Project Manager Oxford Archaeology David Score.
Menurutnya, kuburan massal semacam ini sangat jarang dapat ditemui. "Mendapatkan satu saja penemuan seperti ini, dari periode yang sangat bersejarah, merupakan satu hal yang luar biasa," tandasnya.
para petingginya menggunakan kuda perang. Pasukan "pengejut" yang disebut berserker memimpin serangan. Berserker adalah bangsa Norse dengan ciri khas 'tanpa mengenakan baju perang besi' dengan tampang yang bengis dan tubuh yang kekar, serta sifatnya yang brutal. Sebelum berperang, mereka menjadi gila bertempur dengan mabuk dan narkotika serta mempercayakan pada Dewa mereka, Odin, agar mereka tetap selamat. Kata Viking dipakai ahir-ahir ini saja, masyarakat pada waktu itu menyebut mereka
Norsemen. Kata tersebut mungkin berasal dari Vik, sebuah Kota pusat perompak di Norwegia .Ketika para Norsemen pergi 'sebagai seorang Viking', berarti mereka bertarung sebagai seorang perompak. Bangsa Viking Swedia yang menetap di Eropa Timur mungkin disebut sebagai Runs, dan jadilah Rusia sebagai nama mereka. Namun,tidak semua Bangsa Viking perompak,di tanah airnya, mereka adalah petani dan nelayan, pedangan dan perajin. Banyak diantara mereka pergi bersama perompak dan hidup di Prancis utara, Inggris Utara, dan Irlandia. Kerap kali mereka menyerang Inggris dan Irlandia, lalu menjarah hingga ke Gibraltar dan Mediterania.
Armada laut
Di Eropa Timur, kapal Bangsa Viking membawa mereka sampai ke pedalaman dan menyusuri berbagai sungai. Mereka bertualang sangat jauh sampai kedaerah Rusia dan Ukraina, kadang-kadang merampok menyisir konstantinopel, yang sering disebut Miklagard / Kota Besar. Sedangkan para Viking yang tinggal di Perancis Utara disebut Bangsa Norman. Raja mereka yang terkenal adalah William Sang Penakluk, yang menduduki Inggris di
tahun 1066. Para Viking umumnya merupakan pelaut ulung dan tangguh, kapal-kapal kayu mereka yang disebut kapal panjang merupakan sebuah kontruksi kapal laut yang sangat kokoh, ringan dan mempunyai bagian bawah datar yang memungkinkan untuk berlayar di sungai yang dangkal dan juga diperairan terbuka.
Lebih dari 1.000 tahun lamanya korban perseteruan bangsa Anglo-Saxons dan penyerbu Norse tidak diketahui rimbanya.
Berkat penemuan terbaru dan dengan sedikit keberuntungan, aksi pembantaian besar-besaran ini berhasil terungkap oleh para ahli arkeologi. Temuan ini juga sekaligus bisa menjadi titik terang untuk mengetahui lebih dalam sejarah bangsa Viking di Inggris.
Dilansir Daily Mail, Jumat (12/3/2010), rangka milik 51 orang korban pembantaian ditemukan musim panas silam dekat Weymouth, Dorset, saat proses penggalian untuk menemukan situs bersejarah.
Dua bulan kemudian, tim dari Oxford Archaeology mengeduk semua tengkorak yang ditempatkan bersamaan dalam sebuah lubang galian sempit. Berdasarkan hasil analisa, diduga tubuh-tubuh tersebut dilemparkan dengan kasar ke dalam lubang tersebut, setelah dipenggal dengan keji.
Hasil analisa kimia pada gigi mengungkapkan, sepuluh dari korban penjagalan itu hidup di wilayah yang hawanya lebih dingin dari Inggris. Salah satunya diperkirakan berasal dari wilayah kutub utara.
Sementara hasil penelitian karbon menunjukkan, tengkorak-tengkorak tersebut dikuburkan antara tahun 910 dan 1.030 AD, yaitu masa dimana Inggris bersatu dengan dibawah pemerintahan Raja Saxon, dan ketika bangsa Viking dari Denmark mulai singgah di wilayah tepi pantai utara.
"Menemukan bukti adanya korban-korban dari bangsa Viking yang dieksekusi adalah satu perkembangan yang menggentarkan bidang arkeologi," kata Project Manager Oxford Archaeology David Score.
Menurutnya, kuburan massal semacam ini sangat jarang dapat ditemui. "Mendapatkan satu saja penemuan seperti ini, dari periode yang sangat bersejarah, merupakan satu hal yang luar biasa," tandasnya.