Ini benar-benar mukjizat. Pasangan kulit hitam memiliki seorang bayi berkulit putih. Kesibukan ruang operasi persalinan tiba-tiba terhenti sunyi. Dokter dan perawat saling berpandangan tak percaya. Francis Tshibangu berdiri di samping sang istri, Arlette, yang baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki. Francis memandangi anak lelakinya yang akhirnya diberi nama Daniel itu penuh dengan ketidak-percayaan.
Francis Tshibangu dan Anlette dan kedua anaknya yang berbeda warna kulit
”Saya menggenggam tangan Arlete ketika mereka mengambil Daniel dari pelukan Arlete,” kata Francis. ”Tubuh Daniel masih berlumuran darah… Tetapi, saya kemudian melihat kulitnya putih dan rambutnya pirang. Rahangku tiba-tiba saja terbuka.”
Francis dan Arlette, yang tidak memiliki silsilah kulit putih, melahirkan seorang bayi berkulit putih. Daniel bukan bayi albino yang memiliki kelainan pigmen kulit. Seth, sang kakak yang sudah berusia 2 tahun, terlahir sebagai kulit hitam.
”Pikiran pertamaku,’Wow, apakah ini benar-benar anakku?’,” kata Francis. ”Saya tidak bisa berkata apa-apa. Para dokter saling berpandangan dan berpikir bayi itu bukan milikku.”
Tudingan Selingkuh
Seisi ruangan operasi tidak percaya ketika Arlette melahirkan seorang bayi berkulit putih. ”Reaksi pertama dari para perawat adalah Arlette pasti menjalin afair dengan pria berkulit putih. Wajah mereka terlihat memikirkan hal tersebut,” kata Francis. ”Tetapi, saya yakin anak itu adalah anakku. Arlette dan saya saling berpandangan dan tersenyum dan saya tahu dia anakku.”
Francis telah menjalin rumah tangga bersama Arlette selama tiga tahun. Karena itu, dia tidak pernah meragukan kesetiaan Arlette. Tetapi memiliki bayi kulit putih, itu benar-benar mengejutkan mereka. Francis semakin percaya ketika memandangi wajah Daniel. ”Saat aku mencium wajahnya, aku mendapatkan gambaran jelas bayiku. Dia benar-benar seperti diriku dan Arlette. Dia memiliki hidungku dan bibir Arlette,” katanya.
Arlette pun sempat khawatir suaminya akan menuduh dirinya selingkuh karena melahirkan seorang bayi berkulit putih. ”Ada sedikit kekhawatiran. Tapi, saya mencintai suamiku dan saya tahu dia mencintai dan mempercayaiku,” katanya. ”Jadi, aku tidak perlu khawatir. Saya tidak pernah mengkhianati Francis dan tidak akan pernah.”
Francis Tshibangu dan Anlette dan kedua anaknya yang berbeda warna kulit
”Saya menggenggam tangan Arlete ketika mereka mengambil Daniel dari pelukan Arlete,” kata Francis. ”Tubuh Daniel masih berlumuran darah… Tetapi, saya kemudian melihat kulitnya putih dan rambutnya pirang. Rahangku tiba-tiba saja terbuka.”
Francis dan Arlette, yang tidak memiliki silsilah kulit putih, melahirkan seorang bayi berkulit putih. Daniel bukan bayi albino yang memiliki kelainan pigmen kulit. Seth, sang kakak yang sudah berusia 2 tahun, terlahir sebagai kulit hitam.
”Pikiran pertamaku,’Wow, apakah ini benar-benar anakku?’,” kata Francis. ”Saya tidak bisa berkata apa-apa. Para dokter saling berpandangan dan berpikir bayi itu bukan milikku.”
Tudingan Selingkuh
Seisi ruangan operasi tidak percaya ketika Arlette melahirkan seorang bayi berkulit putih. ”Reaksi pertama dari para perawat adalah Arlette pasti menjalin afair dengan pria berkulit putih. Wajah mereka terlihat memikirkan hal tersebut,” kata Francis. ”Tetapi, saya yakin anak itu adalah anakku. Arlette dan saya saling berpandangan dan tersenyum dan saya tahu dia anakku.”
Francis telah menjalin rumah tangga bersama Arlette selama tiga tahun. Karena itu, dia tidak pernah meragukan kesetiaan Arlette. Tetapi memiliki bayi kulit putih, itu benar-benar mengejutkan mereka. Francis semakin percaya ketika memandangi wajah Daniel. ”Saat aku mencium wajahnya, aku mendapatkan gambaran jelas bayiku. Dia benar-benar seperti diriku dan Arlette. Dia memiliki hidungku dan bibir Arlette,” katanya.
Arlette pun sempat khawatir suaminya akan menuduh dirinya selingkuh karena melahirkan seorang bayi berkulit putih. ”Ada sedikit kekhawatiran. Tapi, saya mencintai suamiku dan saya tahu dia mencintai dan mempercayaiku,” katanya. ”Jadi, aku tidak perlu khawatir. Saya tidak pernah mengkhianati Francis dan tidak akan pernah.”