Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945.
VIVAnews - Selama ini Diktator NAZI, Adolf Hitler, dinyatakan tewas setelah menembak dirinya sendiri di lubang perlindungannya di Berlin pada 30 April 1945. Namun, data ini kini dipertanyakan setelah hasil penelitian ahli Amerika yang menyatakan tengkorak yang selama ini diduga Adolf Hitler ternyata berjenis kelamin perempuan.
Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, selama tahunan Rusia menyimpan potongan tengkorak itu sebagai artefak dan bukti bahwa pasukan Rusia berhasil menemukan Hitler diantara reruntuhan Berlin.
Namun, program History Channel documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.
Dalam kutipannya, seorang ahli arkeologi dan tulang, Nick Bellantoni, mengambil sampel DNA dari tengkorak itu di Moscow. Kemudian, dia membawa sampel itu untuk di uji di University of Connecticut.
Dia dan koleganya meragukan jika potongan tengkorak itu adalah Eva Braun, teman dekat Hitler selama bertahun-tahun. Paslanya, Eva lebih suka bunuh diri dengan sianida, bukan senjata api.
Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Teori ini menyebutkan Hitler berhasil selamat dan terbang ke Amerika Selatan.
VIVAnews - Selama ini Diktator NAZI, Adolf Hitler, dinyatakan tewas setelah menembak dirinya sendiri di lubang perlindungannya di Berlin pada 30 April 1945. Namun, data ini kini dipertanyakan setelah hasil penelitian ahli Amerika yang menyatakan tengkorak yang selama ini diduga Adolf Hitler ternyata berjenis kelamin perempuan.
Seperti dikutip dari laman Daily Telegraph, Senin 28 September 2009, selama tahunan Rusia menyimpan potongan tengkorak itu sebagai artefak dan bukti bahwa pasukan Rusia berhasil menemukan Hitler diantara reruntuhan Berlin.
Namun, program History Channel documentary Amerika Serikat menyatakan tengkorak itu adalah tengkorak perempuan berusia di bawah 40 tahun, bukan Hitler yang dinyatakan meninggal di usia 56 tahun.
Dalam kutipannya, seorang ahli arkeologi dan tulang, Nick Bellantoni, mengambil sampel DNA dari tengkorak itu di Moscow. Kemudian, dia membawa sampel itu untuk di uji di University of Connecticut.
Dia dan koleganya meragukan jika potongan tengkorak itu adalah Eva Braun, teman dekat Hitler selama bertahun-tahun. Paslanya, Eva lebih suka bunuh diri dengan sianida, bukan senjata api.
Penemuan ini, menguatkan kembali teori konspirasi bahwa Hitler tidak mati pada 1945. Teori ini menyebutkan Hitler berhasil selamat dan terbang ke Amerika Selatan.