Bisa
jadi ia menyesal telah menciptakan Smells Like Teen Spirit. Menjadi
artis top bukanlah cita-citanya ketika ia mendirikan Nirvana. Kurt hanya
ingin bermain musik untuk menyalurkan rasa marah, kesepian, depresi dan
jenis ke-bete-an lainnya yang didapat akibat berbagai kejadian
traumatis seperti perceraian orang tuanya sampai sering dipukuli di
sekolah karena dianggap culun dan bego. Tahun 1991…BUM…! Album Nevermind
meledak. Mereka menjadi icon generasi baru di seluruh dunia dan menjadi
salah satu band paling berpengaruh sepanjang masa. Maka, Cobain
bertambah stress.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Membuat lirik lagu yang sulit
dimengerti, menghancurkan peralatan musik, mengenakan gaun baby doll di
panggung, menantang Axl Rose berkelahi, menikah dengan Courtney Love,
mengkonsumsi heroin bersama Courtney yang tengah hamil, dan membuat lagu
I Hate My Self and I Want To Die yang juga diusulkan sebagai judul
album ketiga Nirvana (ditolak mentahmentah dan diganti menjadi In
Utero).
TRAGIS:
Kurt sudah berulang kali mengatakan
soal bunuh diri. Tapi pada tanggal 4 Maret 1994, upaya itu
direalisasikannya dengan menelan sekitar 50 butir pil painkiller
dicampur Champagne. Kombinasi yang mematikan, namun gagal. Cobain yang
sudah koma dilarikan ke rumah sakit dan selamat. Beberapa minggu
kemudian, ia menjalani program detox di L.A., tapi belum selesai, ia
kabur dan menghilang.
Ibunya melaporkan kasus ini ke
polisi, tetapi tanggal 7 April, vokalis berambut gondrong tanggung itu
ditemukan dengan kepala berlubang di pondok kecil di halaman rumahnya di
Seattle, bersama dengan shotgun yang masih menempel di dagunya dan
catatan bunuh diri yang ditujukan kepada Boddah (sahabat khayalannya),
Courtney dan Fraces Bean, putrinya. Dalam suratnya antara lain ia
mengatakan sudah tidak tahan menjadi pusat perhatian. Aksinya itu
kemudian ditiru oleh beberapa fans-nya yang juga gila di Amerika dan
negara-negara lainnya.
2. ADOLF HITLER (1889-1945)
Orang gila sejati, the ultimate
megalomaniac. Semua orang juga tahu dialah orang yang memulai Perang
Dunia II. Tapi siapa sangka di masa mudanya di Austria , ia kabur
menghindari wajib militer, tertangkap untuk kemudian dilepaskan lagi
karena dinilai kurang sehat dan terlalu lemah untuk menyandang senjata.
Ketika PD I mulai, ia akhirnya bergabung secara sukarela dengan angkatan
bersenjata Jerman.
TANDA-TANDA KEGILAAN:
Ketika ibunya meninggal, Hitler yang
berusia 18 tahun berjam-jam memandangi mayat ibunya dan membuat
gambar-gambar sketsa (ia memang mempunyai bakat seni tinggi).
Kebenciannya akan orang Yahudi sudah timbul waktu itu karena dokter yang
merawat ibunya berkebangsaan Yahudi dan gagal menyelamatkannya. Setelah
dewasa, ia mencukur kumisnya berbentuk kotak (dan menjadi inspirasi
para pelawak).
Ia menganggap bangsa Jerman (Ras
Arya) adalah manusia paling hebat di dunia dan sebagai bangsa terunggul,
Jerman harus melebarkan wilayahnya dengan kekuatan dan memperbudak
bangsa lain, misalnya bangsa Slavia, yang kelasnya lebih rendah-ini
masih untung dibandingkan bangsa Yahudi, yang tidak termasuk kelas
apapun selain
sebagai musuh yang harus dihancurkan.
Lawan-lawan politiknya di dalam negeri dibunuh, sehingga tidak ada lagi
yang menghalangi rencana gilanya menyerang wilayah Eropa Timur.
TRAGIS:
Sekali gila tetap gila… sampai saat
terakhir. Menghadapi serbuan sekutu yang marah pada 30 April 1945 Hitler
bersembunyi di sebuah bunker bawah tanah di Berlin . Menyadari tak ada
jalan kabur, Hitler melangsungkan upacara pernikahan dengan pacarnya,
Eva Braun, dan menyuruhnya minum racun hingga tewas. Ia sendiri memilih
menembak kepalanya. Mayat keduanya ditemukan dalam keadaan gosong
terbakar.
3. SYLVIA PLATH (1932-1963)
Plath termasuk orang yang tidak pede.
Kalau karyanya mendapat kritik negatif, ia akan larut dalam kekecewaan.
Padahal, di tahun 1982 ia memenangkan Pulitzer Prize untuk buku The
Collected Poems-sayang ia sudah meninggal.
TANDA-TANDA KEGILAAN :
Depresi telah dirasakannya sejak usia
8 tahun ketika ayahnya meninggal dunia karena diabetes. “I’ll never
talk to God again,” katanya. Lalu pada usia 18 tahun, Plath sudah bicara
soal bunuh diri dalam sebuah jurnalnya: “…Saya ingin bunuh diri, untuk
melarikan diri dari tanggung jawab, untuk dengan segala kerendahan hati
merangkak masuk kembali ke dalam kandungan.” segala penolakan dan
kegagalan bercinta membuat hidupnya semakin kelam. Bahkan ketika sudah
menikah dengan Ted Hughes yang juga seorang penulis, ia tidak kunjung
bahagia-apalagi karena Hughes selingkuh dengan wanita yang menyewa
paviliun rumah mereka. Parahnya, Hughes pernah berkata kepada Plath
sesaat sebelum meninggalkannya, bahwa ia berharap Plath bunuh diri
karena tahu dirinya selingkuh dan dengan begitu ia bisa menjual rumah
mereka.
TRAGIS :
London , 11 Februari 1963 pagi. Plath
menyiapkan susu dan roti di kamar anaknya, membuka jendela dan menutup
celah pintu dengan selotip. Dia menuju dapur di lantai bawah, menyegel
pintu dapur, berlutut di depan oven dan memasukkan kepalanya sesudah
menyalakan gas. Mayatnya ditemukan oleh seorang perawat yang memang
ditugaskan memantau kesehatan jiwanya. Tapi keadilan berbicara. Enam
tahun kemudian, Assia Wevill, wanita yang merebut Ted bunuh diri dengan
cara yang persis sama karena tak tahan menjadi bayang-bayang Sylvia.
4. YUKIO MISHIMA (1925-1970)
Salah satu sastrawan Jepang yang
paling berpengaruh di abad ke-20. Ia pernah 3 kali dicalonkan sebagai
pemenang Nobel. Nama aslinya Hiraoka Kimitake. Ia menggunakan nama Yukio
Mishima karena tidak ingin dikenali oleh ayahnya yang tidak suka
literatur. Di antara karyanya yang paling menonjol adalah The Temple of
The Golden Pavilion dan tetralogi The Sea of Fertility (1965-70).
TANDA-TANDA KEGILAAN :
Mishima sangat berjiwa patriot, ia
menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jepang seperti semangat
keprajuritan Bushido dan sangat loyal kepada Kaisar. Mulai pertengahan
tahun 50-an, Mishima terobsesi untuk membuat tubuhnya indah dan tidak
rusak karena dimakan usia, maka ia pun rajin latihan body building.
Ketika badannya mulai “jadi”, ia seringkali difoto mengenakan G-String
dan yang seram ia sempat berpose sedang melakukan seppuku atau bunuh
diri iris perut. Semangat militernya semakin kuat di akhir tahun 60-an
dan ia mengumpulkan anak buah yang direkrutnya menjadi tentara swasta
dengan nama pasukan Tatenokai, yang berarti Pelindung Masyarakat.
TRAGIS :
Pada 25 November 1970, Mishima
membawa beberapa anak buahnya ke markas besar militer Jepang. Karena
terkenal dan dianggap tidak berbahaya, penjaga membiarkan ia masuk
membawa samurai. Tindakan ceroboh, karena Mishima dan tentaranya
kemudian menyandera sang Komandan Markas di ruangannya. Mishima kemudian
menuntut agar para tentara dikumpulkan di halaman untuk mendengarkannya
berpidato agar para prajurit Jepang bangkit membela konstitusi, Kaisar
dan melawan pengaruh dan budaya barat.
Bisingnya suara sirine polisi,
helikopter pers dan teriakan-teriakan, “Hey gila, turun kau!” membuat
pidatonya sia-sia. Ia masuk ke dalam ruangan lagi dan kali ini melakukan
ritual seppuku dibantu anak buahnya. Sang jenderal yang disandera hanya
bisa kengerian menyaksikan Mishima merobek perutnya sendiri dan salah
seorang anak buahnya memenggal kepalanya sebagai bagian dari aksi edan
itu.
Sumber: kaskus.us