Tidak
hanya hidup di lumpur hangat yang ada di dasar laut, jenis cacing yang
baru ditemukan ini juga memiliki “rambut api.” Tubuhnya tak hanya
silinder memanjang umumnya cacing, melainkan di salah satu ujungnya
terdapat banyak serabut berwarna merah yang bergerak bebas.
Karenanya
pantas kalau cacing temuan Ana Hilario dari Universitas Averio
Portugal itu akan dinamai Medusa, untuk mengingatkan pada makhluk
berambut ular dalam mitologi Yunani. Hilario menemukannya di endapan
lumpur vulkanik di Teluk Cadiz, Spanyol yang berada di bagian barat daya
Samudera Atlantik.
Lumpur
vulkanik yang muncul dari rekahan di dasar laut mengandung methan
sehingga menyediakan sumber energi yang melimpah untuk membentuk
komunitas kehidupan yang beragam. Dari kawasan tersebut, Hilario dan
timnya menemukan 20 cacing namun hanya satu yang paling unik.
Cacing
yang berukuran kecil tersebut diidentifikasi dalam kelompok yang
disebut frenulate. Para ilmuwan belum banyak tahu mengenai cacing jenis
ini. Salah satu rahasia alam yang telah diketahui bahwa di dalam
tubuhnya terdapat organ khusus yang mengandung bakteri.
Bakteri
tersebut membantu menghasilkan senyawa organik yang dibutuhkan cacing
tersebut. Tubuh cacing menyerap zat kimia seperti methan melalui
permukaan tubuhnya dan meneruskannya ke organ beriis bakteri untuk
diolah.
Sumber : http://www.kompas.com