Para peneliti Belanda telah mengidentifikasi
satu zat di dalam air ludah manusia yang mempercepat penyembuhan luka,
demikian laporan mereka yang disiarkan Rabu di The Journal of
Federation of American Societies for Experimental Biology (FASEB).
Tim peneliti tersebut mendapati bahwa
“histatin”, protein kecil di dalam air ludah yang sebelumnya hanya
dipercaya membunuh bakteri bertanggung-jawab atas penyembuhan luka.
Penelitian
itu mungkin menawarkan harapan kepada orang yang menderita luka kronis
yang berhubungan dengan diabetes dan gangguan lain, serta luka
traumatis dan luka bakar. Selain itu, karena zat tersebut dapat
diproduksi secara massal, zat tersebut memiliki potensi untuk menjadi
sama umumnya dengan krim antibiotik dan alkohol gosok.
“Kami
berharap temuan kami pada akhirnya bermanfaat buat orang yang
menderita luka yang tak kunjung sembuh, seperti borok di kaki dan luka
akibat diabetes, serta bagi perawatan luka mengakibatkan trauma seperti
luka bakar,” kata Menno Oudhoff, penulis pertama laporan tersebut,
seperti dukutip Xinhua.
“Studi ini bukan
hanya menjawab pertanyaan biologi mengenai mengapa hewan menjilati
luka mereka,” kata Gerald Weissmann, Pemimpin Redaksi FASEB Journal.
“Itu
juga menjelaskan mengapa luka di mulut, seperti luka setelah
pencabutan gigi, sembuh jauh lebih cepat dibandingkan dengan luka pada
kulit dan tulang. Itu juga mengarahkan kita untuk mulai memandang air
ludah sebagai satu sumber bagi obat baru.”
Sumber : http://sehat.suaramerdeka.com/index.php?id=149