Seekor cumi-cumi raksasa sepanjang 5,9 meter telah tertangkap dalam jaring di pesisir Lousiana, Teluk Meksiko.
Penemuan hewan raksasa ini di lokasi itu menunjukkan bahwa banyak hal
yang belum banyak manusia ketahui mengenai hewan khususnya cumi-cumi
raksasa.
Cumi-cumi raksasa yang baru
terjaring itu bobotnya mencapai 46,7 kg. Ia tertangkap pada tanggal 30
Juli dalam jaring trawl pada kedalaman 450 meter di bawah air yang
ditarik oleh kapal peneliti. Namun, hewan itu mati karena tidak bisa
menyesuaikan diri terhadap perubahan tekanan pada kedalaman air yang
berbeda saat dibawa ke permukaan laut.
“Saat
jaring pukat itu muncul dari air, saya melihat ada sesuatu yang besar
di dalamnya, sangat besar,” ujar Anthony Martinez, peneliti mamalia air
dari National Oceanic and Atmospheric Administration.
Para
peneliti yang sebenarnya sedang meneliti jenis makanan paus sperma itu
berniat mengawetkan cumi-cumi yang mereka tangkap dan kemudian
mengirimkannya ke Museum Sejarah Alam Smithsonian untuk diselidiki
lebih lanjut.
Cumi-cumi raksasa jarang
sekali ditemukan dalam keadaan utuh. Para peneliti biasanya hanya
menjumpai sisa-sisa tubuhnya dalam perut hewan pemangsanya seperti paus
sperma. Hal tersebut menjadikan temuan kali ini sangat berharga karena
peneliti bisa mempelajari hewan itu secara lebih lengkap.
Cumi-cumi
raksasa bisa mencapai panjang 12 meter dan biasanya ditemukan di laut
dalam, seperti di perairan Spanyol dan Selandia Baru. Sebelumnya baru
tercatat sekali, yakni pada tahun 1954, seekor cumi-cumi raksasa
ditemukan mati terapung di Delta Mississippi, masih di sekitar Teluk
Meksiko.